Monday, December 13, 2010

Penilaian Portofolio


Pengertian Penilaian Portofolio
Asesmen portofolio adalah suatu prosedur pengumpulan informasi mengenai perkembangan dan kemampuan siswa melalui portofolionya, dimana pengumpulan informasi tersebut dilakukan secara formal dengan menggunakan kriteria tertentu, untuk tujuan pengambilan keputusan terhadap status siswa. Dalam suatu portofolio terdapat paling sedikit tujuh elemen pokok, yaitu (1) adanya tujuan yang jelas, dan dapat mencakup lebih dari satu ranah, (2) kualitas hasil (outcome), (3) bukti-bukti otentik yang mencerminkan dunia nyata dan bersifat multi sumber, (4) kerjasama siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru, (5) penilaian yang integratif dan dinamis karena mencakup multidimensi, (6) adanya kepemilikan (ownership) melalui refleksi diri dan evaluasi diri, (7) perpaduan asesmen dengan pembelajaran. Salah satu alasan asesmen portofolio digunakan dalam dunia pendidikan dewasa ini adalah karena adanya ketidakpuasan terhadap penggunaan tes-tes baku yang dianggap tidak mampu menampilkan kemampuan siswa secara menyeluruh. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan tes baku adalah tes-tes yang secara tradisional digunakan untuk mengukur perkembangan belajar. Tes-tes tersebut kebanyakan berbentuk tes objektif dimana hanya ada satu pilihan jawaban yang benar. Tes-tes tersebut dikembangkan dalam format pilihan ganda, satu butir tes disediakan tiga hingga lima kemungkinan jawaban. Sebelum digunakan, tes-tes tersebut distandarisasi terlebih dahulu. Dalam perkembangan berikutnya, tes-tes di kelas pun, yang sifatnya formatif, juga menggunakan bentuk-bentuk tes baku tersebut.
Teknik Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya.

c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.

d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

e. Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya . Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

f. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Tujuan penilaian Portofolio
Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat penilaian formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik belajar dari hari ke hari sekaligus mendeteksi kemungkinan kesulitan belajar. Sedangkan penilaian sumatif dapat dilakukan melalui portofolio. Hasil yang diperoleh dapat di konversi  kedalam bentuk huruf dan angka untuk dimasukkan kedalam raport sebagai laporan perkembangan belajar peserta didik. Laporan perkembangan belajar peserta didik yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari penilaian portofolio dapat didukung oleh data yang akurat. Data yang dimaksud dalam bentuk fakta-fakta yang ada dalam portofolio.

Manfaat Penilaian Portofolio
Depdiknas (2003 : 123) mengemukakan bahwa pendekatan penilaian portofolio dapat digunakan untuk :
1.      Memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemehaman siswa pada periode waktu tertentu.
2.      Menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep , topic dan isu yang diberikan
3.      Mendemonstrasikan perbedaan bakat misalnya, melihat kemampuan menulis, perbedaan kemampuan mendengar dsb.
4.      Mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu pekerjaan baru secara orisinil
5.      Mendokumuntasikan kegiatan selama periode waktu tertentu
6.      Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni
7.      Mendemonstrasikan kemampuan mengintegrasikan teori dan praktek
8.      Merefleksikan nilai-nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas

Bentuk Penilaian Portofolio
Penilaian Portofolio Proses
Portofolio proses yaitu jenis portofolio yang menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portofolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memantau kemajuan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Adapun kriterianya antara lain:
a.       Adakah pembagian kerja diantara anggota kelompok?
b.      Bagaimana masing-masing anggota bekerja telah sesuai dengan tugasnya?
c.       Berapa besar kontribusi kerja para anggota kelompok terhadap hasil yang dicapai kelompok?
d.      Adakah bukti tanggung jawab bersama?
e.       Bagaimana kelengkapan data yang diperoleh, apakah telah sesuai dengan tugas anggota kelompok masing-masing?
f.       Apakah informasi yang diperoleh akurat?
g.      Apakah portofolio telah disusun dengan baik?

Penilaian Portofolio produk
Portofolio produk yaitu jenis portofolio yang hanya menekankan pada penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indicator pencapaian hasil belajar, serta hanya menunjukkan evidence yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portofolio) dan portofolio dokumentasi (documentary portofolio).
Penilaian Portofolio Pameran
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Misalnya mempertanggungjawabkan suatu proyek, menyelenggarakan pameran atau mempertahankan suatu konsep. Bentuk ini biasanya digunakan untuk tujuan pertanggungjawaban (accountability).

2.5.1.   Penilaian Portofolio refleksi
Portofolio refleksi merupakan suatu catatan yang diberikan oleh guru pada hasil karya siswa. Hal ini bertujuan sebagai perbaikan dari hasil karya siswa jika ada karya siswa yang belum memenuhi syarat.

Daftar pustaka
Yus, Anita. 2006. Penilaian portofolio untuk sekolah dasar. Jakarta : departemen pendidikan nasional direktorat jendral pendidikan tinggi direktorat ketenagaan.
Zainal arifin. 2010. Penilaian portofolio (konsep-prinsip-prosedur). Bandung : universitas pendidikan Indonesia
Ramlan.2010. penilaian portofolio. http://ramlannarie.wordpress.com/2010/05/13/penilaian-portofolio/. 20 juli 2010.  

2 comments:

Mengatasi Info GTK yang tidak Valid

Salam edukasi, Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi pengalaman dalam mengatasi permasalahan status validasi tunjangan profesi yang tidak ...